Tulisan dibawah ini saya tulis dengan kondisi hati penuh bahagia, inspirasinya saya dapatkan dari dokumentasi all kegiatan relawan yang saya miliki sejak tahun 2008. Ada kekuatan luar biasa dari potret-potret relawan yang mendorong jari-jari tangan saya untuk merangkai kata menumpahkan segala rasa. Ini adalah kisah kita selama bertahun-tahun lamanya, tulisannya masih terlalu singkat untuk ukuran kebahagiaan luar biasa yang kita dapatkan, teman-teman bisa menambahkannya juga. Bahkan mungkin kertas berjuta-juta lembar pun tidak akan cukup untuk menuangkan rasa bahagia kita menjadi relawan. Semoga tulisan sederhana ini bisa memberikan manfaat, menambah semangat yang mulai memudar dan bisa memperbaharui niat menjadi relawan.
Daaaaan… saya sarankan membacanya sambil ditemani lantunan instrument versi piano “Just The Way You Are” nya Bruno Mars sama “One Day in your Life” nya Michael Jackson, gak tau sih ada hubungannya atau nggak, hanya saja saya menulisnya sambil ditemani lagu itu, kali aja dengan kalian membaca sambil mendengarkannya juga kalian jadi lebih menghayati tulisan saya hohoho… :D. Ditambah secangkir kopi/teh/susu hangat sambil duduk di pinggir jendela kamar sepertinya akan menambah daya penghayatan #halah.. :D, sembari diingat-ingat lagi masa-masa dari awal kita jadi relawan hingga sekarang, semoga dengan begitu kita akan jadi benar-benar meresapi kembali betapa indah jadi relawan, dan kalau sudah teresapi, jangan lupa ajak kawan-kawan terdekat, keluarga, dsb untuk gabung jadi relawan, agar mereka juga merasakan bahagia yang kita rasakan.
YANG SEDERHANA YANG PENUH MAKNA
Menjadi relawan itu adalah hal sederhana, tidak sulit dan tidak membutuhkan biaya yang banyak. Karena relawan itu adalah saat kamu melangkah menuju pinggiran kota untuk mengantarkan beasiswa anak para pemulung dan anak kurang mampu lainnya agar mereka tetap bersekolah. Menjadi relawan itu adalah saat kamu beranjak menuju pinggiran kota memberikan parenting skill kepada para orangtua anak-anak kurang mampu agar mereka tetap terjaga dalam didikan yang benar. Menjadi relawan itu adalah saat kamu berangkat membawa bingkisan lebaran untuk para jompo di sudut kota agar berbahagia mereka saat lebaran tiba. Menjadi relawan itu adalah saat kamu membagikan bingkisan lebaran untuk para anak yatim dan dhuafa agar tak lagi mereka merasa beda dengan anak beruntung lainnya di hari raya.Menjadi relawan itu adalah saat kamu duduk melingkar bersama anak-anak buruh, mengajarkan mereka menggambar hewan qurban dan meminta mereka untuk menceritakan deskripsi dari hasil gambar mereka.
Menjadi relawan itu adalah ketika kamu menelusuri alun-alun kota untuk mencari anak pengamen binaan yang telah lama menghilang, untuk memastikan apakah mereka baik-baik saja. Menjadi relawan itu adalah saat kamu survey ke rumah calon anak asuh yang telah lama menunggu kedatanganmu untuk mendapatkan berita gembira bahwa dia mendapat beasiswa. Menjadi relawan itu adalah saat kamu berkeliling ke rumah-rumah para mustahik untuk memastikan kabar keluarga dan anak-anak mereka. Menjadi relawan itu adalah saat kamu sedih mengetahui nasib anak jalanan binaan yang menghilang dan tak pernah lagi ada.
Menjadi relawan itu sangat sederhana kawan, hanya saat kamu duduk di atas mobil pick up bersama tim yang lain menuju tempat evakuasi korban bencana alam. Menjadi relawan itu hanya saat kamu tetap tersenyum berdiri menggalang dana di masjid kota untuk membantu korban bencana alam. Menjadi relawan itu hanya saat kamu harus angkat-angkat logistic, kotak obat dan kebutuhan baksos lainnya. Menjadi relawan itu ketika kamu melakukan penyaluran kepada anak panti asuhan korban banjir bandang. Menjadi relawan itu adalah saat kamu datang membawa banyak cerita untuk anak-anak korban gempa. Menjadi relawan itu adalah saat kamu bertepuk tangan dengan canda dan tawa mengajak bermain anak-anak korban bencana alam diseluruh penjuru Negara. Menjadi relawan itu adalah saat kamu bersusah payah membangun tenda untuk dapur umum agar mereka para korban bencana bisa tetap bertahan hidup dalam barak penampungan.
Menjadi relawan itu adalah saat kamu mengabadikan semua moment terindah bersama para mustahik yang kamu sayang dalam potret-potret penuh makna dan mengabarkannya pada seluruh dunia bahwa peduli itu indah. Menjadi relawan itu adalah saat kamu mencurahkan kisah-kisah bersama para korban bencana alam dalam lembaran-lembaran tulisan penuh makna dan mengabarkannya pada seluruh penjuru dunia bahwa ada banyak manusia yang berhak mendapatkan sebagian dari rezeki mereka. Menjadi relawan itu adalah ketika kamu bisa mengabarkan pada seluruh dunia bahwa berbagi itu indah.
Menjadi relawan itu adalah saat kamu duduk bersama dalam forum upgrade diri agar semakin meningkat kualitas diri dan semakin maksimal manfaat yang bisa diberikan. Menjadi relawan itu adalah saat kamu bersedia menjadi MC event besar walau sebenarnya kau tidak pernah melakukan dan tidak juga memiliki kemampuan yang semacamnya. Menjadi relawan itu adalah saat kamu bebas bersekpresi, mengeluarkan ide-ide cerdas, cemerlang dan penuh manfaat. Menjadi relawan itu adalah saat kamu bersedia menjadi pemimpin penerus perjuangan sosial. Menjadi relawan itu adalah saat kamu bisa tertawa lepas, bahagia bersama segala aktifitas kemanusiaan yang kau tuntaskan. Bahkan, menjadi relawan adalah saat kamu menikah, dan ternyata tidak disangka orang yang kau sanding di pelaminan pun juga adalah relawan
Menjadi relawan itu adalah hal-hal sederhana kawan… dia akan selalu membawamu pada gelak tawa bahagia, yang bahkan menangisnya pun adalah tangis bahagia karena kau telah berhasil membuat orang-orang disekitarmu bahagia. Iya menjadi relawan itu sangat sederhana, hanya dengan kamu bersedia melangkahkan kaki untuk menebar manfaat pada lingkungan sekitar. Menjadi relawan itu sederhana, dia membahagiakan, saat kamu bisa saling berpelukan dengan tangis kebahagiaan karena kamu telah berhasil menjadi relawan.
Surabaya, 7 Oktober 2014, 23:05 WIB
One day in your life, you’ll remember all…
-Mumun Saja (Koordinator Relawan Jawa Timur)-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar